Metode mengajar yang seperti
apakah yang paling efektif? Jawabannya tergantung pada anak-anak yang ada di
kelas. Beberapa anak bisa mendengarkan dan belajar. Anak-anak yang lain bisa
belajar dengan langsung mempraktikkannya. Beberapa anak lainnya bisa belajar
dengan baik melalui cara-cara mereka sendiri. Anak-anak yang lain lagi perlu
interaksi dalam kelompok supaya bisa belajar. Teknik mengajar berikut ini
mungkin bisa memberi Anda ide-ide untuk memanfaatkan sumber-sumber di sekitar
yang bisa Anda gunakan di kelas Anda.
Gunakan pendekatan aktif dan pasif
secara bergantian. Misalnya, Anda bisa memulainya dengan "Brain
Teasers" (pemanasan). Anda bisa memulai dengan pelan-pelan menyebutkan
semua ciptaan Tuhan. Lanjutkan dengan cerita Alkitab di mana anak-anak
mendengarkan dengan tenang dan menjawab pertanyaan. Anda bisa menggunakan
permainan untuk membantu anak-anak mempelajari ayat hafalan. Pendekatan ini
bisa dirancang terlebih dahulu dan membantu mencegah kebosanan.
Gunakan tempat terbuka. Anak-anak
menyukai kegiatan di luar ruangan. Anda bisa mengajarkan tentang kehidupan
pada zaman Alkitab dengan membagikan roti yang telah dipotong-potong dan
duduk-duduk di taman dengan beralaskan tikar. Anda juga bisa menceritakan
kembali cerita "Manusia Jatuh ke Dalam Dosa" (Kejadian 3),
atau biarkan anak-anak bermain-main di taman. Pastikan tidak ada anak yang
tertinggal pada saat Anda meninggalkan taman tersebut.
Gunakan musik. Ajaklah pemain
gitar, piano, atau keyboard untuk memimpin pujian yang akan membantu
anak-anak mempelajari Alkitab atau Sepuluh Hukum Tuhan. Beranikan diri dan
pimpinlah sendiri kegiatan ini.
Gunakan seni. Anak-anak senang
mengekspresikan diri mereka sendiri. Pilihlah suatu kegiatan yang bisa mereka
kerjakan sendiri atau yang membutuhkan sedikit pengawasan untuk membangun
percaya diri mereka. Mereka bisa membuat suatu gambar yang menunjukkan apa
yang telah mereka pelajari. Mereka bisa mewarnai gambar atau menulis ayat
hafalan di kertas papirus dengan menggunakan tinta dan stik.
Gunakan pengulangan. Pilihlah
suatu aktivitas cerita Alkitab, "Brain Teaser", ayat hafalan, dan
permainan yang menekankan pelajaran yang sama dengan yang Anda ajarkan hari
itu.
Gunakan peralatan visual. Siapkan
suatu tantangan yang cukup besar (seukuran tembok), misalnya mengingat
Sepuluh Perintah Tuhan. Buatlah daftar kitab dalam Alkitab di tembok
tersebut. Cetaklah gambar-gambarnya dan gantungkan di tembok untuk
mengingatkan anak-anak pada apa yang telah mereka pelajari atau biarkan
anak-anak menggambar apa yang telah pelajari dan menggantungkannya di tembok.
Menghapal Alkitab. Berikan daftar
ayat hapalan yang telah mereka pelajari bulan lalu dan mintalah mereka untuk
menemukan ayat-ayat tersebut di Alkitab. Anda juga bisa minta mereka untuk
menemukan suatu kitab yang namanya sama dengan tokoh wanita dalam Alkitab dan
satu kitab yang namanya sama dengan tokoh pria dalam Alkitab. Siapa yang
lebih dulu menemukan, suruhlah berdiri.
Gunakan kegiatan individul. Setiap
Minggu, jadwalkan setidaknya satu kegiatan yang meminta setiap anak untuk
belajar secara individu. Setiap anak bisa mengatakan ayat hafalan itu sendiri
selama perlombaan. Setiap murid juga bisa menggambar atau menulis jurnal.
Gunakan kegiatan dalam kelompok.
Contohnya, bagilah anak-anak ke dalam kelompok-kelompok dan mainkan
"Siapa yang Ingin Menjadi Ahli Waris Kristen?" untuk melihat
kembali kebenaran Alkitab dan fakta-fakta yang telah dipelajari selama satu
bulan. Permainan ini mendorong pembentukan keterampilan sosial dan menekankan
kebenaran Alkitab bahwa Tuhan ingin kita memiliki teman dan bekerja
bersama-sama (Kejadian 2:18).
Menonton film. Ada banyak film
pendek yang baik untuk ditonton (20 -- 50 menit) yang menceritakan
tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa dalam Alkitab.
Gunakan "role play"
untuk memeragakan cerita. Tulislah setiap bagian dalam kertas yang terpisah
dengan menggunakan kata-kata yang bisa dibaca oleh anak-anak.
Permainan detektif Alkitab.
Misalnya, biarkan anak-anak menemukan kata-kata yang bisa mereka gunakan
untuk memuji Tuhan dalam doa. Berikan daftar ayat-ayat yang bisa mereka baca
untuk menemukan kata tersebut. Tulislah penemuan mereka di papan tulis.
Gunakan pendekatan ini untuk kegiatan lain, misalnya belajar tentang
seseorang dalam tokoh Alkitab atau makanan yang disebutkan pada zaman
Alkitab.
Ajaklah seorang wakil pemimpin
yang memiliki sifat yang berkebalikan dengan Anda. Misalnya, bila Anda ingin
pendekatan yang aktif, ajaklah wakil pemimpin yang suka dengan pendekatan
yang pasif dan Anda berdua bisa melakukan yang terbaik dari yang Anda suka.
Rayakan keberhasilan. Pekerjaan
yang dilakukan dengan baik akan selalu dikenang. Berikan penghargaan kepada
murid-murid setelah mereka belajar satu ayat hafalan. Bila seluruh kelas
menguasai permainan, misalnya menghapal "Doa Bapa Kami",
pertimbangkan untuk merayakannya dengan kue saat istirahat. Gunakan
perayaan-perayaan sebagai penjangkauan (outreach) dengan mendorong anak-anak
untuk mengundang teman-teman mereka ke perayaan-perayaan yang diadakan selama
jam sekolah minggu.
Bahan ini disampaikan untuk
membantu para guru yang melayani di pelayanan prasekolah, pelayanan
anak-anak, atau sekolah minggu. Melalui bahan ini, para guru bisa mengajarkan
kepada anak-anak tentang apa yang Alkitab katakan mengenai Allah dan
bagaimana kita hidup supaya berkenan kepada-Nya. (t/Ratri)
|
Selasa, 26 Maret 2013
Teknik Mengajar: Menggunakan Sumber-Sumber di Sekitar Kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar